Skip to main content

Kata Sifat Bahasa Jerman

Seperti halnya bahasa-bahasa lain terutama bahasa Indonesia, dalam bahasa Jerman adjektif atau kata sifat mempunyai dua fungsi, yaitu:
1.   Sebagai Predikat (Prädikative Adjektive)
Contoh:
Meine Schwester ist schön. =  Saudariku cantik.
My sister is beautiful.

Kata schön” yang bermakna cantik atau indah pada kalimat di atas merupakan kata sifat yang berfungsi sebagai predikat. Umumya, dalam bahasa Jerman, ketika suatu kata sifat dalam fungsi predikat, ia diikuti oleh “sein” (dalam bahasa Inggris disebut to be).

Contoh lain:
-          Das Buch ist dick. = Buku itu tebal.
The book is thick.
-          Das Papier ist weiß. = Kertas itu putih.
The paper is white.
-          Deine Wohnung ist groß. = Apartemenmu besar.
Your flat is big.
-          Du bist fleißig. = Kamu rajin.
You are diligent.

2.   Sebagai Atribut (Attributive Adjektive)
Contoh:
Meine schöne Schwester. = Saudariku yang cantik.
My beautiful sister.
 
sumber: amazon.com
Kata schöne” pada kalimat di atas berakar dari kata sifat “schön”. Hanya saja, dalam bahasa Jerman ketika kata sifat berfungsi sebagai atribut, ia harus mengalami yang namanya DEKLINASI, atau perubahan bentuk kata. Jadi, kata sifat atribut dalam bahasa Jerman harus menyesuaikan dengan gender, kasus, dan jumlah (serta beberapa hal lain) dari kata benda yang mengikutinya. Keine Panik! Jangan panik dulu, memang pada awalnya terdengar sulit, tapi kalau sudah menguasai ini, kamu akan mudah mempelajari yang lainnya. Okay?! No pain no gain! :D (Baca lebih lanjut tentang “Kata Sifat Atributif”)

Contoh lain:
-          Ich kaufe ein dickes Buch. = Aku membeli sebuah buku tebal.
I buy a thick book.
-          Sie hat das weiße Papier. = Dia (pr) punya kertas putih itu.
She has the white paper.
-          Deine große Wohnung ist sehr schön. = Apartemenmu yang besar itu sangat bagus.
Your big flat is so lovely.
-          Du bist ein fleißiger Junge. = Kamu adalah seorang anak (lk) yang rajin.

You are a diligent boy.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bahasa Perancis: KATA BENDA « MASCULIN et FÉMININ »

MAU PENGHASILAN ONLINE? KLIK  Dalam bahasa Perancis, kata benda dibagi menjadi 2 kelompok menurut gender atau jenis kelaminnya, yaitu maskulin dan feminin. Jenis kelamin suatu benda biasanya tidak ada hubungannya dengan makna kata yang bersangkutan, melainkan hanya sekadar embel-embel saja. Jadi, kita tidak bisa tahu suatu kata benda ini maskulin atau feminin hanya dengan melihatnya sekilas, tapi harus DIHAFAL!! Misalkan saja, kata pedang. Mungkin kita akan berpikir pedang adalah kata benda maskulin, karena pedang biasanya digunakan oleh pria, namun, dalam bahasa Perancis pedang merupakan kata benda feminin. Contoh lain, vas bunga. Dalam bahasa Perancis vas bunga adalah kata kerja maskulin. Aneh kan?! Tidak kok. Karena seperti yang aku bilang sebelumnya,jangan selalu hubungkan jenis kelamin suatu benda dengan maknanya. Ya sudah langsung saja kita ulas apa saja perbedaan antara kata benda maskulin dan feminine dalam bahasa Perancis:     1.        Maskulin ( masculin ) Kata

Persamaan Bahasa Indonesia, Banjar, dan Tagalog (Filipino) #1

Bahasa Banjar merupakan bahasa yang dipertuturkan di sebagian besar wilayah kalimantan, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Bahasa Tagalog merupakan bahasa ibu dari seperempat penduduk Filipina dan bentuk standarnya disebut bahasa Filipino. Walau kedua bahasa ini terpisah oleh perbedaan jarak, namun keduanya memiliki kesamaan yang cukup menarik perhatian. Hal ini wajar mengingat keduanya masih tergolong sebagai rumpun bahasa Malayo-Polinesia, sama halnya dengan kebanyakan bahasa lan di nusantara, seperti bahasa Melayu, Minangkabau, Jawa, dan Sunda. Berikut merupakan kosakata dalam bahasa Banjar dan Filipino yang berkognasi (berasal dari akar yang sama).

Bahasa Inggris : CONDITIONAL SENTENCES (IF CLAUSE)

MAU PENGHASILAN ONLINE? KLIK Pasti kalian pernah mendengar lagu  Hoobastank  berjudul  If I were You. Mungkin bagi kalian bingung dengan judul lagu tersebut. Bukannya “I” seharusnya diikuti oleh tobe “am” atau “was”, bukannya “were”. Lalu, mungkin sebagian dari sekalian tak menghiraukan itu, atau menganggap itu hanyalah kalimat bahasa Inggris tak baku. Jika kalian berfikir begitu, maka kalian akan salah total.                 Sebenarnya judul lagu tersebut menggunakan struktur kalimat “CONDITIONAL SENTENCE”. Apa itu ? Conditional Sentence dalam bahasa Indonesia berarti KALIMAT PENGANDAIAN. Kalau dalam bahasa Indonesia, struktur kalimat pengandaian tidak bisa dibedakan dengan kalimat biasa, kecuali ada kata seandainya, andai, jika, kalau, dll. Namun dalam bahasa Inggris sedikit ribet kalau membahas mengenai Kalimat Pengandaian. image source: http://passionforwriting.siterubix.com                 Dalam bahasa Inggris, Conditional Sentence atau Kalimat Pengandaian dibaca men