Skip to main content

Cara Jitu Menentukan Adjektif Atributif Untuk Kata Benda Bahasa Jerman

Dalam bahasa Jerman, untuk menambahkan adjecktiv atributif memang agak susah, tapi tidak sesusah itu kok. Berikut adalah tahap-tahap untuk menentukan adjecktif atributif yang tepat untuk suatu kata benda.

1.       Apakah ada artikelnya?
Jika kata benda tidak didampingi oleh artikel apapun, maka kata sifat harus berperan sebagai artikel. Maksudnya adalah jikalau seharusnya suatu kata benda maskulin didampingi oleh “der”, maka kata sifatnya harus diakhiri oleh –er, jikalau seharunya suatu kata benda didampingi oleh artikel “das”, maka kata sifatnya harus berakhiran –es. (Sesuaikan akhiran kata sifatnya dengan akhiran artikelnya).
Misalnya:
-          (das) Buch => dickes Buch
-          (die) Mutter => nette Mutter
-          (der) Vater => netter Vater

Namun, jika suatu kata benda sudah didampingi ole 
artikelnya, maka kita harus berlanjut ke langkah selanjutnya.
 
eine nette Mutter
nette Mutter
2.  Apakah artikelnya dalam bentuk dasar (nominatif)?
Jika tidak, maka kita tinggal menambahkan akhiran –en pada kata sifatnya.
-          dem Buch => dem dicken Buch (Karena artikel nominatif untuk “Buch” <netral> adalah “das”)
-          der Mutter => der netten Mutter. (Karena artikel taktentu nominatif untuk “Mutter” <feminin> adalah “die”)
-          den Vater => den netten Vater. (Karena artikel taktentu nominatif untuk “Vater” <maskulin> adalah “der

Namun, jika jawabannya “ya”, maka kita harus lanjut ke pertanyaan selanjutnya!
3.  Apakah kata benda-nya TUNGGAL?
Jika tidak, maka kita tinggal menambahkan akhiran –en pada kata sifatnya.
-          die Buch => die dicken Buch
-          die Mütter => die netten Mütter
-          die Väter => die netten Väter

Namun, jika jawabannya “ya”, maka kita harus lanjut ke pertanyaan selanjutnya!
4.  Apakah ARTIKELnya menunjukan GENDER?
Maksudnya, seperti yang kita ketahui, artikel taktentu nominatif untuk benda maskulin dan netral adalah sama-sama “ein” (begitu pula “dein”, “mein”, dst), sehingga artikel tersebut tidak menunjukkan gender. Jika begitu maka kata sifatnya harus berakhiran –es untuk benda netral dan –er untuk kata benda maskulin (Sesuai dengan artikel tentunya “das” => “-es”; “der” => “-er”).
-          mein Buch => mein dickes Buch
-          dein Vater => dein netter Vater

Namun, jika jawabannya “ya”, maka kita cuma harus menambahkan akhiran –e pada kata sifatnya
-          einem buch => einem dicke Buch
-          eine Mutter => eine nette Mutter
-          einen Vater => einen nette Vater

Okay, sekarang aku akan merangkum penjelasanku di atas melalui bagan berikut:


Nah sekarang ayo kita latihan!
Misalnya, jika kita diberikan suatu kalimat:
Ich habe eine ...(klein)... Schwester.
Apakah akhiran yang tepat untuk “klein”? Untuk mengetahuinya kita harus melakukan tahap-tahap seperti yang sudah kita pelajari tadi!
1.       Apakah ada artikel?
Ya, berarti lanjut ke langkah selanjutnya.
2.       Apakah artikelnya dalam bentuk dasar (nominatif)?
Ya, berarti lanjut ke langkah selanjutnya.
3.       Apakah kata benda-nya tunggal?
Ya, jelas. Berarti lanjut ke langkah selanjutnya.
4.       Apakah artikelnya menunjukkan gender?

Ya, berarti yang tepat untuk mengisi titik-titik adalah “kleine”.

That's it! Semoga berguna ya... :D

Sekarang tes ya! Coba isi titik-titik di bawah ini dengan bentuk kata sifat yang tepat! Silakan komen jawabannya ya! :D
1. Ich habe ....(ein)..... Puppe. Die Puppe ist hübsch.
2. Das ist meine .....(lieb).... Kinder.
3. Sie mag ......(kein)..... Blumen.
4. Ich lese ein .....(dick)..... Buch.
5. Er ist ein .....(fleißig).... Junge.

Comments

Popular posts from this blog

Bahasa Perancis: KATA BENDA « MASCULIN et FÉMININ »

MAU PENGHASILAN ONLINE? KLIK  Dalam bahasa Perancis, kata benda dibagi menjadi 2 kelompok menurut gender atau jenis kelaminnya, yaitu maskulin dan feminin. Jenis kelamin suatu benda biasanya tidak ada hubungannya dengan makna kata yang bersangkutan, melainkan hanya sekadar embel-embel saja. Jadi, kita tidak bisa tahu suatu kata benda ini maskulin atau feminin hanya dengan melihatnya sekilas, tapi harus DIHAFAL!! Misalkan saja, kata pedang. Mungkin kita akan berpikir pedang adalah kata benda maskulin, karena pedang biasanya digunakan oleh pria, namun, dalam bahasa Perancis pedang merupakan kata benda feminin. Contoh lain, vas bunga. Dalam bahasa Perancis vas bunga adalah kata kerja maskulin. Aneh kan?! Tidak kok. Karena seperti yang aku bilang sebelumnya,jangan selalu hubungkan jenis kelamin suatu benda dengan maknanya. Ya sudah langsung saja kita ulas apa saja perbedaan antara kata benda maskulin dan feminine dalam bahasa Perancis:     1.        Maskulin ( masculin ) Kata

Persamaan Bahasa Indonesia, Banjar, dan Tagalog (Filipino) #1

Bahasa Banjar merupakan bahasa yang dipertuturkan di sebagian besar wilayah kalimantan, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Bahasa Tagalog merupakan bahasa ibu dari seperempat penduduk Filipina dan bentuk standarnya disebut bahasa Filipino. Walau kedua bahasa ini terpisah oleh perbedaan jarak, namun keduanya memiliki kesamaan yang cukup menarik perhatian. Hal ini wajar mengingat keduanya masih tergolong sebagai rumpun bahasa Malayo-Polinesia, sama halnya dengan kebanyakan bahasa lan di nusantara, seperti bahasa Melayu, Minangkabau, Jawa, dan Sunda. Berikut merupakan kosakata dalam bahasa Banjar dan Filipino yang berkognasi (berasal dari akar yang sama).

Bahasa Inggris : CONDITIONAL SENTENCES (IF CLAUSE)

MAU PENGHASILAN ONLINE? KLIK Pasti kalian pernah mendengar lagu  Hoobastank  berjudul  If I were You. Mungkin bagi kalian bingung dengan judul lagu tersebut. Bukannya “I” seharusnya diikuti oleh tobe “am” atau “was”, bukannya “were”. Lalu, mungkin sebagian dari sekalian tak menghiraukan itu, atau menganggap itu hanyalah kalimat bahasa Inggris tak baku. Jika kalian berfikir begitu, maka kalian akan salah total.                 Sebenarnya judul lagu tersebut menggunakan struktur kalimat “CONDITIONAL SENTENCE”. Apa itu ? Conditional Sentence dalam bahasa Indonesia berarti KALIMAT PENGANDAIAN. Kalau dalam bahasa Indonesia, struktur kalimat pengandaian tidak bisa dibedakan dengan kalimat biasa, kecuali ada kata seandainya, andai, jika, kalau, dll. Namun dalam bahasa Inggris sedikit ribet kalau membahas mengenai Kalimat Pengandaian. image source: http://passionforwriting.siterubix.com                 Dalam bahasa Inggris, Conditional Sentence atau Kalimat Pengandaian dibaca men