Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2013

MISPERSEPSI: Absen

Apakah kalian suka menitip absen? Atau kalian sering diminta teman kalian untuk menitip absen? Kalau begita kalian atau teman-teman kalian adalah termasuk orang-orang yang benar-benar jujur, baik hati, dan tidak sombong serta fathanah, amanah, sakinah, mawaddah, dan warahmah (:-/). Dalam arti sebenarnya lo….. Kenapa sih? :s Karena arti sebenarnya dari absen itu adalah  absen ab.sen [v] tidak masuk (sekolah, kerja, dsb); tidak hadir ( Referensi:  http://kamusbahasaindonesia.org/acuh ) Jadi kalau kalian minta menitip absen ke teman kalian, berarti kalian sama saja menyuruh teman kalian untuk mencorek nama kalian di daftar hadir. Benar kan?! Wkwk sumber:  www.lihat.co.id Jadi, jika ingin menjadi siswa atau mahasiswa yang jujur, galakkanlah MENITIP ABSEN !!!…. Hmmphh wkwk ;D 

MISPERSEPSI: Acuh

Apa yang terbesit di benak kalian ketika mendengar kata “ ACUH” ? Pasti kalian akan memikirkan tentang sikap seseorang yang menyebalkan, yang sombong dan tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya. Kalau kalian berpikir seperti itu, kalian salah besar. “ACUH”, sebenarnya bermakna 180 derajat berbeda dengan apa yang kita pikirkan tadi. Ia sebenarnya bermakna "PEDULI" ( Referensi:  http://kamusbahasaindonesia.org/acuh ). Jadi frasa “acuh tak acuh” dapat disamakan maknanya dengan “peduli tak peduli”.  Bingung? Aku juga. hehe.. Kalau begitu, mari kita coba simak contoh kalimat di bawah ini: Karena sibuk, Andi meng acuh kan adiknya. Kalau kita simak kalimat di atas, mungkin kita akan memaknai bahwa si Andi tidak memperdulikan adiknya Karena dia sedang sibuk. Tetttt… salah besar. Sebenarnya maknanya adalah: Karena sibuk, Andi meng acuh kan adiknya.    => Karena sibuk, Andi mem perduli kan adiknya sumber:  www.lihat.co.id Bagaimana? Jadi terdengar aneh,

MISPERSEPSI: Bergeming

Pasti kalian pernah mendengar kata  “bergeming”, kan? Misalkan dalam contoh kalimat berikut:  “Walaupun dijahili, ia tidak  bergeming  sedikitpun.”? Apakah kalimat tersebut betul? Betul saja. Apakah kalimat tersebut rancu? Ya. Kenapa? Itu karena, makna sesungguhnya dari bergeming menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah: geming ge.ming [Jk] , ber.ge.ming v tidak bergerak sedikit juga; diam saja Referensi:  kamusbesarbahasaindonesia.org Jadi jikalau kita ubah bergeming dengan maknanya tadi, kalimatnya akan menjadi: Walaupun dijahili, ia tidak ( bergeming ) sedikitpun. Walaupun dijahili, ia tidak ( tidak bergerak ) sedikitpun.               => Walaupun dijahili, ia bergerak sedikitpun. sumber:  http://www.lihat.co.id/ Sudah jelaskan di mana letak kerancuannya? Jadi, makna kalimat sebenarnya sangat aneh dan tidak benar secara gramatikal. Jadi sebenarnya kata BERGEMING itu sudah bermakna negasi, jadi tidak perlu lagi diikuti oleh kata

Bahasa Perancis: KATA BENDA « MASCULIN et FÉMININ #2»

Seperti yang sudah dipelajari sebelumnya, dalam bahasa Perancis ada 2 gender atau jenis kelamin kata benda, yaitu maskulin dan feminim. Namun, ada beberapa kata benda yang memiliki 2 gender sekaligus, yangmana di setiap gendernya memiliki arti atau makna tersendiri. Okay, daripada bingung, seyugianya kita perhatikan kata-kata bahasa Perancis berikut : MASCULIN Cara baca  [?] makna F É MININ Cara baca  [?] makna L’aide /ledd/ pembantu L’aide /ledd/ Bantuan Le critique /leu kritikeu/ Kritikus La critique /la kritikeu/ Kritik; kecaman Le guide /leu gidd/ Pemandu; guide La guide /la gidd/ Tali kendali (kuda) Le livre /leu livreu/ Buku La livre /la livreu/ Pon Le manche /leu mangsh/ Pegangan; gagang La manche /la mangsh/ Lengan baju Le mode /leu modd/ Tata cara; metode

Bahasa Perancis: KATA BENDA « MASCULIN et FÉMININ »

MAU PENGHASILAN ONLINE? KLIK  Dalam bahasa Perancis, kata benda dibagi menjadi 2 kelompok menurut gender atau jenis kelaminnya, yaitu maskulin dan feminin. Jenis kelamin suatu benda biasanya tidak ada hubungannya dengan makna kata yang bersangkutan, melainkan hanya sekadar embel-embel saja. Jadi, kita tidak bisa tahu suatu kata benda ini maskulin atau feminin hanya dengan melihatnya sekilas, tapi harus DIHAFAL!! Misalkan saja, kata pedang. Mungkin kita akan berpikir pedang adalah kata benda maskulin, karena pedang biasanya digunakan oleh pria, namun, dalam bahasa Perancis pedang merupakan kata benda feminin. Contoh lain, vas bunga. Dalam bahasa Perancis vas bunga adalah kata kerja maskulin. Aneh kan?! Tidak kok. Karena seperti yang aku bilang sebelumnya,jangan selalu hubungkan jenis kelamin suatu benda dengan maknanya. Ya sudah langsung saja kita ulas apa saja perbedaan antara kata benda maskulin dan feminine dalam bahasa Perancis:     1.        Maskulin ( masculin ) Kata

Bahasa Perancis: PANDUAN PENGUCAPAN DALAM BLOG INI

-           /eu/ dibaca seperti “e” dalam kata l e lah -           /ng/ dibaca tidak terlalu tampak seperti dalam bahasa Indonesia. Dibacanya pakai suara hidung (sengau). -           /sh/ dibaca seperti “sy” dalam kata sy ariah -           /e/ dibaca seperti “e” dalam kata e mb e r -            /r/ dibaca tidak terlalu tampak. Mirip seperti “kh” dalam kata khasiat atau nama Akhmad. -           /jz/ dibaca seperti “j”, tapi ketika mengucapkannya lidah dilengkungkan ke langit-langit mulut, sehingga terdengar lebih ‘tebal’. Selain itu sama saja seperti dalam bahasa Indonesia.

Bahasa Perancis: HURUF ALFABET #2 « DIAKRITIK DAN LIGATUR »

A.       Huruf ber-diakritik Dalam bahasa Perancis, dikenal ada beberap diakritik. Diakritik itu mirip seperti harakat dalam huruf Hijaiyah bahasa Arab, kalau kalian pernah mempelajarinya. Tapi bedanya, diakritik dalam bahasa Perancis hanya berlaku untuk huruf-huruf tertentu, sedangkan harakat bisa digunakan untuk semua huruf hijaiyah. Kembali ke topik! Jadi, diakritik dalam bahasa Perancis ada: aksen tajam, aksen dalam/berat, sirkumfleks, dieresis, dan cedilla. Diakritik tidak berpengaruh pada susunan dan jumlah huruf bahasa Perancis. Langsung saja, ini dia penjelasan lebih lanjut mengenai huruf-huruf ber-diakritik: 1.        Accent aigu /aksongtegu/ (aksen tajam) É Huruf é sebenarnya tidak terlalu beda dengan pengucapan e dalam kata bahasa Indonesia « ember ». walau begitu, tetap saja ada sedikit perbedaan. Tapi, beda sedikit kan tidak apa-apa. Namanya saja baru belajar.hehe Contoh dalam kata : Écouter /ekute/ = mendengarkan 2.        Acc